Wednesday, 24 December 2014

Siapa yang aku layani



Apa yang dapat Ku banggakan Dia turut bekerja dalam segala perkara.
beberapa hari yang lalu aku di perhadapkan pada sebuah situasi yang membuat aku kembali melihat diriku seutuhnya untuk menjadi lebih dewasa.
Tiga hari menjelang rekoleksi bersama dengan Tim PDKK, semakin kurasakan perbedaan mendapat dengan temanku.
Kami sama-sama memiliki pemikiran yang sulit di cari jalan tengahnya. Dalam keadaan seperti itu, aku sangat berharap jika pendapatkulah yang di terima. Tidak hanya cukup sampai di situ, banyak Hal yang terjadi hingga membuat aku merasa bahwa aku berjalan seorang diri.

Hingga pada sebuah titik dimana Tuhan menyadarkan aku melalui pendamping Rohaniku. "Belajarlah dari Yusuf yang dengan rendah hati mengikuti kehendak Tuhan meski harus mengalahkan egonya"

Meski dalam kesendirianku di satu ruangan. Betapa malunya aku saat itu. Aku seperti buah mangga yang di kupas dan di potong dagingnya hingga kelihatan isinya. Aku malu dengan yg telah ku lakukan. Tanpa aku sadari, EGO telah menguasaiku, aku takut untuk melakukan kesalahan, tapi aku hampir saja mengorbankan setiap pribadi yang Dia kasihi...
Egoku yang terlalu tinggi membuat aku jadi kurang rendah hati, sehingga aku tak lagi mampu melihat rencana dan kehendak Tuhan.

Aku bersyukur Tuhan memberiku sebuah pelajaran yang berharga "melayani dengan hati". Dari situlah aku kembali melihat siapa yang Ku layani; Tuhan, sesama, atau EGO
Tema Rekoleksi "Anugerah pelayanan" yang seharusnya dapat di renungkan bersama-sama,tapi Dia hadir dengan penuh kasih mengijinkan aku untuk belajar lebih dulu, dengan merasakan kehadiran-Nya lewat sebuah peristiwa. IA membuat aku untuk kembali menyadari "Dia-lah yang aku layani" LEPAS BEBAS melayani Dia dengan RENDAH HATI.




***Deus Caritas Est***

No comments:

Post a Comment